Hasil Hitung Cepat KPU Jawa Timur, Khofifah-Emil Unggul Dengan Selisih 6 Persen
Monitorday.co.id, MALANG - Tingkat kepopuleran Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak membuat paslon ini menang di Pilgub Jatim. Keduanya jauh meninggalkan rivalnya Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dalam pertarungan merebut kepemimpinan Jawa Timur periode 2018-2023.
Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari, melihat figur Khofifah dan Emil yang kuat, membuat perolehan suara yang besar.
"Survei terakhir (Poltracking) juga mengungkapkan bahwa popularitas dan elektabilitas Khofifah dan Emil jauh lebih tinggi dibandingkan Gus Ipul maupun Puti," ujarnya berbincang dengan detikcom, Jumat (29/6/2018).
Hasil hitung cepat KPU Jawa Timur, Khofifah-Emil unggul dengan selisih 6 persen. Namun, yang paling menarik dari suara yang masuk dan dihitung oleh KPU, sebanyak 70,52 persen adalah pemilih perempuan.
"Paling menarik adalah pemilih perempuan sebanyak 70,52 persen. Tetapi bisa langsung digeneralisir, semua memilih karena Khofifah saja. Dan juga memilih, karena psikologis, loyal, dan atau keseteraan gender. Tentunya ini juga karena Emil Dardak sebagai pendamping Khofifah," beber Ketua Pusat Program Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya ini.
Dikatakan, pada prinsipnya Pilkada menjual figur atau tokoh yang maju mencalonkan diri, bukan berkaca atau melihat parpol pengusung. Berdasarkan data KPU Jawa Timur dalam hitung cepat, Trenggalek Emil menang 68 persen, tetapi di Tulungagung dalam Pilbub-nya justru calon diusung PDI Perjuangan menang.
"Dan Gus Ipul-Puti kalah, artinya kemenangan PDIP di Tulungagung, bukan karena partai, tapi figur dari calon. Kecenderungan orang memilih, karena rekam jejak calon, dan pemilih rasional," ujarnya.
Wawan menambahkan, Gus Ipul-Puti memiliki program 1 triliun untuk Madura, tetapi hasil pemungutan di Pulau Garam tersebut justru banyak kalah oleh rivalnya.
"Begitu juga daerah Tapal Kuda, banyak dimenangkan Khofifah. Paling menarik adalah Kota Probolinggo yang memiliki tradisi Pilkada selalu dimenangkan PDIP, namun ternyata kalah, begitu juga dengan wilayah kabupaten," sambung Wawan.
Dia mencatat, melihat hasil Pilgub dengan kemenangan Khofifah-Emil mewajibkan parpol untuk segera rekonsiliasi dan konsolidasi kembali. Karena ujung dari proses demokrasi adalah kemanfaatan terhadap masyarakat.
"Saya kira partai harus segera menggelar konsolidasi dan rekonsiliasi kembali. Tidak adanya pelanggaran untuk sementara ditemukan, maka membuktikan jika Pilgub Jatim tahun ini berjalan fair," tegasnya.
Hitung cepat KPU Jawa Timur memenangkan Khofifah-Emil diusung Demokrat, Golkar dengan 53,62 persen suara, sementara Gus Ipul-Puti diusung PKB-PDI Perjuangan hanya 46,38 persen.
Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari, melihat figur Khofifah dan Emil yang kuat, membuat perolehan suara yang besar.
"Survei terakhir (Poltracking) juga mengungkapkan bahwa popularitas dan elektabilitas Khofifah dan Emil jauh lebih tinggi dibandingkan Gus Ipul maupun Puti," ujarnya berbincang dengan detikcom, Jumat (29/6/2018).
Hasil hitung cepat KPU Jawa Timur, Khofifah-Emil unggul dengan selisih 6 persen. Namun, yang paling menarik dari suara yang masuk dan dihitung oleh KPU, sebanyak 70,52 persen adalah pemilih perempuan.
"Paling menarik adalah pemilih perempuan sebanyak 70,52 persen. Tetapi bisa langsung digeneralisir, semua memilih karena Khofifah saja. Dan juga memilih, karena psikologis, loyal, dan atau keseteraan gender. Tentunya ini juga karena Emil Dardak sebagai pendamping Khofifah," beber Ketua Pusat Program Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya ini.
Dikatakan, pada prinsipnya Pilkada menjual figur atau tokoh yang maju mencalonkan diri, bukan berkaca atau melihat parpol pengusung. Berdasarkan data KPU Jawa Timur dalam hitung cepat, Trenggalek Emil menang 68 persen, tetapi di Tulungagung dalam Pilbub-nya justru calon diusung PDI Perjuangan menang.
Hasil Hitung Cepat KPU Jawa Timur, Khofifah-Emil Unggul Dengan Selisih 6 Persen
"Dan Gus Ipul-Puti kalah, artinya kemenangan PDIP di Tulungagung, bukan karena partai, tapi figur dari calon. Kecenderungan orang memilih, karena rekam jejak calon, dan pemilih rasional," ujarnya.
Wawan menambahkan, Gus Ipul-Puti memiliki program 1 triliun untuk Madura, tetapi hasil pemungutan di Pulau Garam tersebut justru banyak kalah oleh rivalnya.
"Begitu juga daerah Tapal Kuda, banyak dimenangkan Khofifah. Paling menarik adalah Kota Probolinggo yang memiliki tradisi Pilkada selalu dimenangkan PDIP, namun ternyata kalah, begitu juga dengan wilayah kabupaten," sambung Wawan.
Dia mencatat, melihat hasil Pilgub dengan kemenangan Khofifah-Emil mewajibkan parpol untuk segera rekonsiliasi dan konsolidasi kembali. Karena ujung dari proses demokrasi adalah kemanfaatan terhadap masyarakat.
"Saya kira partai harus segera menggelar konsolidasi dan rekonsiliasi kembali. Tidak adanya pelanggaran untuk sementara ditemukan, maka membuktikan jika Pilgub Jatim tahun ini berjalan fair," tegasnya.
Hitung cepat KPU Jawa Timur memenangkan Khofifah-Emil diusung Demokrat, Golkar dengan 53,62 persen suara, sementara Gus Ipul-Puti diusung PKB-PDI Perjuangan hanya 46,38 persen.
0 Response to "Hasil Hitung Cepat KPU Jawa Timur, Khofifah-Emil Unggul Dengan Selisih 6 Persen"