Risma Didaulat Menjadi Menteri Sosial

Risma Didaulat Menjadi Menteri Sosial

Presiden Jokowi didampingi Wapres KH Ma'ruf Amin mengumumkan enam menteri baru, salah satunya Tri Rismaharini, Risma Didaulat Menjadi Menteri Sosial Selasa (22/12), di Istana Negara, Jakarta.

Wali Kota Surabaya yang akrab dipanggil Bu Risma itu dipercaya menjadi menteri sosial menggantikan Juliari Peter Batubara. "Untuk itu saya memperkenalkan satu per satu. Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya. 

Dan saat ini Bu Risma kita (Presiden Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin, red) berikan tanggung jawab untuk menjadi menteri sosial," kata Jokowi.

Risma pun kemudian maju dan duduk di samping kanan Jokowi.

Siapa Risma? Ya, Risma adalah kader PDI Perjuangan. Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan itu merupakan wali kota Surabaya yang menjabat dua periode.

Risma adalah sosok kelahiran Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961. Di usianya yang ke-59 tahun, Risma mendapatkan kepercayaan besar mengisi pos menteri sosial.

Risma merupakan perempuan pertama sepanjang sejarah yang terpilih sebagai wali kota Surabaya.

Sebelum menjabat wali kota, Risma malang melintang di dunia birokrasi Surabaya. Mulai dari menjadi kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, hingga kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. Pada 2010, Risma menjabat wali kota Surabaya sampai 2105.

Lalu, 2016 hingga sekarang ia menjabat pula sebagai wali kota Surabaya. Di partai, Risma saat ini tercatat sebagai ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Risma menempuh pendidikan di SDN Kediri, lulus pada 1973.

Lantas ia melanjutkan pendidikan ke SMPN 10 Surabaya dan lulus 1976, serta SMAN 5 Surabaya, dan tamat 1980. Bu Risma menamatkan pendidikan S1, di jurusan arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 1987.

Risma Didaulat Menjadi Menteri Sosial


Salah satunya yang diungkap Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya Yusuf Lakaseng.

"Saya dapat kabar bahwa Ibu Risma ditunjuk Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju," kata Yusuf Lakaseng pada acara tasyakuran pilkada atas kemenangan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji di Surabaya, Minggu (13/12).

Lalu, ia melanjutkan pendidikan di program pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota ITS, dan lulus pada 2002. Lantas pada Maret 2015, Risma memperoleh gelar kehormatan berupa doktor honoris causa dari ITS, dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

Beragam prestasi tingkat dunia sudah pernah diraih Risma saat menjabat wali kota Surabaya. Begitu juga Kota Surabaya, kerap mendapat penghargaan di bawah kepemimpinan Risma.

Di masa kepemimpinan Risma, Kota Surabaya meraih delapan kali piala adipura. Raihan berturut-turut mulai 2011-2018 untuk kategori Kota Metropolitan.

Serta adipura paripurna pada 2016. Risma juga membawa Surabaya sebagai kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada 2012 versi Citynet. Kota Surabaya pada 2013, mendapat penghargaan tingkat Asia-Pasifik, Future Government Awards 2013 di dua bidang yaitu data center dan inklusi digital.

Taman Bungkul yang pernah dipugar Risma meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari PBB sebagai taman terbaik se-Asia.

Risma dinobatkan sebagai Mayor of the Month atau wali kota terbaik di dunia pada Februari 2014 atas keberhasilannya selama memimpin Kota Surabaya sebagai kota metropolitan yang paling baik penataannya. Pada akhir tahun 2014, Surabaya menerima penghargaan internasional Future City versi FutureGov untuk Surabaya Single Window (SSW).

Pada Selasa 3 Februari 2015, Risma dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga se-dunia, di bawah Wali Kota Calgary, Kanada, Naheed Nanshi (posisi pertama) dan Wali Kota Ghent, Belgia, Daniel Termon (posisi dua). Penghargaan ini diberikan oleh World City Mayors Foundation atas keberhasilannya dalam mengubah wajah Kota Surabaya dari yang kumuh menjadi lebih hijau dan tertata rapi. Pada Maret 2015, nama Tri Rismaharini masuk dalam jajaran 50 tokoh berpengaruh di dunia versi majalah Fortune.

Risma akan mengakhiri jabatannya sebagai wali kota Surabaya pada Februari 2021. Sebelumnya, desas-desus Risma dapat posisi sebagai mensos memang santer terdengar.